1. DARAH
Darah merupakan
alat transportasi atau pengangkutan utama pada tubuh kita. Fungsi darah bagi
tubuh kita antara lain:
1.
Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah.
2.
Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk
dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, CO2
dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
3.
Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar
buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4.
Mengangkut O2 ke seluruh tubuh yang
dilakukan oleh sel-sel darah merah.
5.
Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang
dilakukan oleh sel darah putih.
6.
Menutup luka yang dilakukan oleh keping-keping
darah.
7.
Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh manusia
tetap, yaitu berkisar antara 36oC sampai 37oC. Suhu tubuh
manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Darah mampu menjaga suhu tubuh agar
tetap stabil. Caranya darah melakukan penyebaran energi panas dalam tubuh
secara merata.
1. Komponen Darah
Darah mempunyai komposisi yang terdiri atas sekitar
55% cairan darah (plasma darah) dan 45% sel-sel darah.
1.
Plasma Darah
Sekitar 91% plasma darah terdiri
atas air. Selebihnya adalah zat terlarut yang terdiri atas protein plasma
(albumin, protrombin, fibrinogen, dan antibodi), garam mineral, dan zat-zat
yang diangkut darah (zat makanan, sisa metabolisme, gas-gas, dan hormon).
Fibrinogen merupakan bahan penting untuk pembekuan darah jika terjadi luka.
Plasma darah merupakan cairan
darah yang punya warna merah kekuningan. Apabila plasma darah diambil
fibrinogennya, maka yang akan tersisa adalah suatu cairan yang berwarna kuning
yang biasa dinamakan serum. Di dalam
serum inilah, terdapat suatu zat yaitu zat antibodi.
2. Sel-sel Darah
Sel-sel darah manusia terdiri
atas: 1) sel darah merah (eritrosit), 2) sel darah putih (trombosit), dan 3)
sel darah pembeku atau keping darah (trombosit). Dalam sel-sel darah, kandungan
leukosit dan trombosit sebanyak 1%, sedangkan eritrosit sebanyak 99%.
1.
Sel Darah Merah
(Eritrosit)
Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung
di tengahnya). Tidak berinti, dindingnya elastik, dan fleksibel. Eritrosit
mampu bertahan selama 120 hari. Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta
– 6 juta eritrosit. Eritrosit berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb)
yang berfungsi mengikat O2 dan CO2. Eritrosit dibentuk pada sumsum tulang merah
yang terdapat dalam tulang pipih dan tulang pendek. Jika eritrosit rusak atau
sudah tua, maka akan dirombak dalam limpa. Hb dalam eritrosit akan lepas dan
dibawa ke hati untuk dijadikan zat warna empedu. Eritrosit baru akan dibentuk
lagi dengan zat besi yang berasal dari Hb yang terlepas tadi.
2.
Sel Darah Putih
(Leukosit)
Memiliki
bentuk tidak tetap, mempunyai sebuah nucleus, tidak berwarna (bening) dan dapat
bergerak bebas. Ukurannya lebih besar dari eritrosit. Leukosit terdapat di dalam darah manusia dan berjumlah
sekitar 6000-9000 butir untuk setiap mikroliter darah manusia. Leukosit berumur
sekitar 12 hari. Leukosit keluar dari pembuluh kapiler apabila ditemukan
antigen. Proses keluarnya leukosit disebut dengan diapedesis. Leukosit yang berperan melawan penyakit yang masuk ke
dalam tubuh disebut antibodi dengan
cara memakan kuman-kuman penyakit tersebut (fagositosis).
Leukosit terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu
granulosit dan agranulosit. Granulosit jika plasmanya bergranuler dan agranulosit
jika plasmanya tidak bergranuler.
Jenis Leukosit
|
Keterangan
|
|
Granulosit
|
Neutrofil
|
Netrofil memiliki nukleus yang
terdiri dari tiga sampai lima lobus dan memiliki granula merah kebiruan.
Sel-sel ini berukuran 8 µm dalam keadaan segar. Netrofil bersifat fagosit
dengan cara masuk ke jaringan yang terinfeksi Sebuah sel netrofil dapat
memfagositosis 5-20 bakteri sebelum sel netrofil menjadi inaktif dan mati.
Netrofil hanya aktif sekitar 6-20 jam.
|
Basofil
|
Basofil memiliki nukleus
berbentuk S dan granula yang berwarna biru selain itu basofil juga bersifat
fagosit. Basofil melepaskan heparin dan histamin ke dalam darah
Heparin adalah mukopolisakarida yang
banyak terdapat di dalam hati dan paru-paru. Heparin juga mencegah pembekuan
darah
Histamin adalah suatu senyawa
yang dibebaskan sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai
|
|
Granulosit
|
Eosinofil
|
Eosinofil
berbentuk hampir sepert bola, berukuran 9 µm dalam keadaan segar. Eosinofil
memiliki nukleus yang terdiri dari dua lobus dan memiliki granula berwarna
merah serta bersifat fagosit dengan daya fagositosis yang lemah. Eosinofil
dianggap dapat mendetoksifikasi toksin yang menyebabkan radang dan berkumpul
dalam suatu jaringan yang mengalami alergi. Eosinofil dilepaskan oleh sel
basofil atau jaringan yang rusak.
|
Agranulosit
|
Monosit
|
Monosit memiliki satu nukleus besar dan
berbentuk bulat telur atau seperti ginjal. Diameter monosit berukuran 9-12
µm. monosit dapat berpindah dari aliran darah ke jaringan. Di dalam jaringan,
monosit membesar dan bersifat fagosit menjadi makrofag. Makrofag ini bersama netrofil
merupakan leukosit fagosit utama, paling efektif, dan berumur panjang.
Monosit juga dapat bergerak cepat.
|
Limfosit
|
Limfosit berbentuk seperti bola dengan
ukuran diameter 6-8 µm. limfosit dibentuk di sumsum tulang, sedangkan pada
janin dibuat di hati. Limfosit berfungsi untuk imunitas dan tidak dapat
bergerak. Terdapat dua jenis sel limfosit, yaitu limfosit B dan limfosit T.
Limfosit yang tetap berada di sumsum tulang
berkembang menjadi Limfosit B. Limfosit B berperan dalam pembentukan
antibody.
Sedangkan limfosit yang berasal dari sumsum
tulang dan pindah ke timus berkembang menjadi sel T. Limfosit T mempunyai
berbagai fungsi, contohnya Limfosit sitotoksis-T berfungsi menghancurkan sel
yang terserang virus.
|
1.
Trombosit (Keping Darah)
Trombosit
berbentuk bulat kecil dengan ukuran diameter 2-4 µm dan tidak mempunyai inti.
Trombosit dibentuk dalam sumsum tulang dari megakariosit. Megakarosit merupakan
trombosit yang sangat besar dalam sumsum tulang. Trombosit berbentuk seperti
tunas pada permukaan megakariosit kemudian melepaskan diri untuk masuk ke dalam
darah. Konsentrasi normal trombosit dalam darah adalah antara 150.000 – 350.000
butir/mm3.
Trombosit
merupakan struktur yang sangat aktif, waktu paruhnya dalam darah adalah 8-12
hari, setelah itu proses kehidupannya berakhir. Trombosit berperan dalam proses
pembekuan darah.
1.
Aorta :
Merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel kiri dan akan
mendistribusikan darah ke seluruh tubuh. Aorta merupakan pembuluh nadi (arteri)
yang terbesar.
2.
Arteri
Pulmonalis: Merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel kanan, bercabang
menjadi 2 masing- masing menuju ke paru-paru kanan dan kiri.
3.
Vena
pulmonalis : Terdapat 4 vena pulmonalis yang mengalirkan darah masuk ke
atrium kiri, 2 vena di kanan dan 2 vena di kiri.
4.
Vena Cava
Inferior: Membawa darah yang berasal dari bagian tubuh di bawah jantung ke
atrium kanan, vena cava inferior termasuk vena yang berukuran besar
5.
Vena Cava
Superior: Membawa darah yang berasal dari bagian tubuh di atas jantung ke atrium
kanan, vena cava superior termasuk vena yang berukuran besar.
6.
Sinus
Coronarius : Membawa darah yang berasal dari dinding jantung sendiri ( dari
arteri coronaria) menuju ke atrium kanan.
Jantung
memegang peranan penting dalam menentukan berapa banyak darah yang dipompa
dalam satu periode tertentu. Misalnya, pada waktu istirahat jantung berdenyut
70 kali per menit (pada laki-laki dewasa) dengan memompa kira-kira 5 liter
darah. Darah yang dipompa keluar jantung diteruskan oleh arteri (pembuluh
nadi). Sifat arteri yang elastis menyebabkan arteri ikut berdenyut. Denyut
jantung pada saat istirahat berbeda dengan denyut jantung ketika sedang
berolahraga atau sedang tidur, disinilah peran jantung dalam menentukan berapa
banyak darah yang dipompa dalam satu periode tertentu.
Tekanan
Darah
Tekanan
darah biasanya menunjukkan tekanan dalam arteri utama. Tekanan darah ialah
tekanan yang diberikan oleh darah yang mengalir terhadap pembuluh darah
(arteri, kapiler, vena). Jadi tekanan darah terdapat baik pada arteri, kapiler,
maupun vena. Tekanan darah pada saat jantung mengembang dan darah mengalir
kedalam jantung disebut diastol.
Sebaliknya, tekanan darah saat otot jantung berkontraksi, sehingga jantung
mengempis dan darah dipompa keluar dari jantung disebut sistol. Tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan tensimeter atau sphygmanometer. Tekanan darah pada orang normal antara 120 mmHg
pada sistol dan 80 mmHg pada diastole. Dengan mengetahui tekanan darah
seseorang, kita mengetahui kekuatan jantung ketika memompa darah.
1. Pembuluh Darah
Berdarasarkan fungsinya pembuluh darah dibedakan
menjadi arteri, vena dan kapiler. Arteri dan vena terletak bersebelahan.
Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena
mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium,
lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan
paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis.
Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki
diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium
dan sebuah membran basal.
Perbedaan struktur masing-masing pembuluh darah
berhubungan dengan perbedaan fungsional masing-masing pembuluh darah tersebut.
Arteri
(Pembuluh Nadi)
Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan
darah dari jantung ke jaringan.
Dinding arteri tebal, kuat, dan elastis. Lapisan
paling dalam pada arteri adalah endothelium yang dikeliligi oleh Tunika intima,
Tunika media, dan Tunika adventitia.
Arteri terletak lebih kedalam dari permukaan tubuh.
Arteri yang keluar dari ventrikel kiri dan mengalirkan darah yang kaya akan
oksigen ke seluruh tubuh adalah aorta.
Percabangan dari aorta adalah arteri. Arteriol adalah pembuluh nadi yang
berhubungan dengan kapiler. Pada umumnya arteri megalirkan darah yang kaya akan
oksigen, kecuali pada arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan pembuluh
nadi yang mengalirkan darah yang kaya akan kerbondioksida dari ventrikel kanan
ke paru-paru.
Vena (
Pembuluh Balik)
Vena merupakan pembuluh darah yang mengalirkan
darah dari kapiler ke jantung.
Dinding vena tipis dan tidak elastis. Lapisan dalam
vena bersifat licin karena dilapisi endothelium yang dikelilingi oleh Tunika
intima, Tunika media, dan Tunika adventitia. Vena terletak dekat ke permukaan
tubuh. Vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung melalui
ventrikel kanan adalah vena cava. Venula adalah vena yang berhubungan dengan
kapiler. Pada umumnya vena membawa darah yang kaya akan karbondioksida, kecuali
vena pulmonalis. Vena pulmonalis merupakan vena yang mengalirkan darah yang
kaya akan oksigen dari paru- paru menuju ke atrium kiri.
Pembuluh
Kapiler
Merupakan
pembuluh darah kecil dengan diameter 5-20µm. Menghubungkan arteriol dan venula.
Dinding kapiler sangat tipis, tidak mempunyai otot halus dan jaringan ikat,
serta hanya tersusun oleh selapis endothelium. Di kapiler terjadi pertukaran
oksigen dari darah dengan karbondioksida dari jaringan, selain itu kapiler
berfungsi untuk pertukaran cairan, makanan, hormon dan bahan lainnya diantara
plasma darah dan cairan jaringan.
Perbedaan Antara Arteri dan Vena
|
||
Faktor Pembeda
|
Arteri
|
Vena
|
Dinding
|
Tebal dan elastic
|
Tipis,
tidak elastic
|
Klep
|
Hanya terdapat pada aorta
|
Banyak,
guna mencegah kembalinya aliran darah
|
Aliran Darah
|
Meninggalkan jantung
|
Menuju
jantung
|
Kandungan Gas
|
Banyak oksigen, kecuali arteri
pulmonalis
|
Banyak
karbondioksida, kecuali vena pulmonalis
|
Letak
|
Umumnya lebih kedalam dari
permukaan tubuh
|
Umumnya
dekat ke permukaan tubuh/ kulit
|
Tekanan
|
Kuat, darah memancar
|
Lemah,
darah menetes
|
1. Peredaran Darah
Peredaran
darah pada manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah mengalir di
dalam pembuluh darah. Selain itu darah beredar melewati jantung dua kali
sehingga disebut peredaran darah ganda.
Peredaran darah pada manusia dapat dibagi menjadi
dua, yaitu sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran darah pulmonalis) dan
sistem peredaran darah besar (sisitem peredaran darah sistemik)
Sistem
Peredaran Darah Kecil ( Pulmonalis )
Sistem peredaran darah keci disebut juga sistem
peredaran darah pulmonalis, karena darah mengalir dari jantung melalui
ventrikel kanan menuju ke paru-paru dan kembali menuju jantung melalui atrium
kiri.
Secara lengkap sistem peredaran darah kecil dapat dijelaskan sebagai berikut.
Darah dari seluruh tubuh yang kaya akan
karbondioksida masuk ke atrium kanan melalui pembuluh vena. Dari atrium kanan
darah akan mengalir ke ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. Kemudian
ventrikel berkontraksi sehingga katup trikuspidalis tertutup, tetapi memaksa
katup pulmonalis yang terletak pada lubang arteri pulmonalis terbuka. Darah
masuk ke arteri pulmonalis yang bercabang ke kiri dan ke kanan yang
masing-masing menuju paru-paru kiri dan kanan. Arteri pulmonalis ini bercabang
menjadi arteriol. Arteriol mengalirkan darah menuju kapiler di paru-paru. Di
kapiler paru-paru inilah darah melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen.
Kemudian darah masuk ke venula, kemudian ke vena pulmonalis yang membawa darah
yang kaya akan
oksigen menuju ke atrium kiri.
oksigen menuju ke atrium kiri.
Sistem
Peredran Darah Besar ( Sisitemik )
Pada sistem perdaran darah besar darah mengalir ke
seluruh jaringan tubuh, sehingga disebut juga sistem peredaran darah sistemik.
Pada peredaran darah besar darah mengalir dari jantung melalui ventrikel kiri
menuju ke seluruh tubuh kecuali paru-paru. Kemudian darah kembali lagi menuju
ke jantung melalui atrium kanan.
Secara lengkap sistem peredaran darah besar dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Dari atrium kiri darah (kaya oksigen) mengalir ke
ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis. Kontraksi ventrikel menyebabkan
katup aorta membuka. Pada aorta terdapat arteri-arteri yang keluar langsung ke
permukaan jantung dan ke seluruh tubuh. Arteri ini menuju ke arteriol-arteriol,
yang selajutnya membawa darah yang kaya akan oksigen ke kapiler seluruh tubuh,
pada pembuluh kapiler ini terjadi pertukaran, yaitu oksigen dari darah akan
berdifusi masuk ke jaringan dan karbondioksida dari jaringan akan berdifusi
masuk ke dalam darah, selanjutnya darah akan menuju ke venula dan akhirnya
menuju ke vena cava. Darah dari organ tubuh yang berada di bawah jantung akan
menuju ke vena cava inferior, sedangkan darah dari organ yang berada diatas
jantung akan mengalir menuju vena cava superior, kedua vena besar tersebut akan
bermuara di atrium kanan dengan membawa darah yang kaya akan karbondioksida.
Selain itu pada aorta terdapat arteri yang keluar
langsung ke permukaan jantung. Arteri ini menuju ke arteriol-arteriol, yang
selanjutnya memberikan darah ke kapiler menuju ke seluruh bagian jantung.
Kapiler-kapiler ini disaring oleh venula yang menuju ke vena koroner (vena dari
jantung dan ke jantung) yang bermuara ke atrium kanan.
1. Gangguan dan
Penyakit pada sistem Peredaran Darah
Ada
beberapa kelainan pada sistem peredaran darah manusia, menyangkut darah,
pembuluh darah dan jantung. Berikut ini beberapa penyakit dan kelainan yang
sering terjadi pada sistem peredaran darah manusia.
1.
Anemia
Anemia
adalah suatu keadaan penurunan kapasitas sel darah merah dalam mengikat oksigen
karena rendahnya konsentrasi hemoglobin dalam darah. Kadar hemoglobin (Hb)
normal adalah 12-16% dari jumlah eritrosit, jumlah nosmal eritrosit adalah 5
juta/mm3. Anemia dapat
terjadi akibat pendarahan, karena eritrositnya rusak karena suatu factor
ataupun karena produksi eritrositnya berkurang.
Anemia
mengakibatkan kekurangan oksigen pada jaringan tubuh, kemampuan jaringan untuk
memproduksi ATP terganggu, sehingga timbul gejala-gejala lesu, merasa dingin,
telinga mendenging, sakit kepala, pusing, gangguan libido, menstruasi terhenti,
muka dan kulit menjadi pucat, jantung berdebar dan hingga menimbulkan shock.
Anemia Sel Bulan Sabit ( Sickle Cell )
Merupakan anemia yang disebabkan oleh terbentuknya
hemoglobin yang abnormal, hal ini menyebabkan eritrosit menjadi berbentuk
seperti bulan sabit pada saat kekurangan oksigen, sehingga eritrosit mudah
pecah. Kelainan ini disebabakan oleh terjadinya mutasi pada salah satu asam
amino rantai beta penyusun protein Hb.
2.
Thalasemia
Merupakan
kelainan yang disebabkan pada struktur Hb, dalam hal ini, eritrosit tidak mampu
menghasilkan sejumlah rantai alfa dan beta secara normal. Akibatnya produksi
eritrosit menjadi sangat lambat dan eritrosit yang matang menjadi sangat rapuh
serta berumur pendek. Penderita thalasemia membutuhkan transfusi darah rutin
dalam setiap waktu.
3.
Varises
Yaitu
terjadiya pelebaran pembuluh darah vena (balik) di kaki, jika terjadi pada anus
atau dubur dinamakan hemoroid atau ambeien atau wasir. Oleh sesuatu hal varises
dapat menyebabkan perdarahan.
4.
Hemofilia
Hemofilia
adalah kelainan genetis yang diturunkan, ditandai dengan tidak dihasilkannya
faktor-faktor yang diperlukan dalam pproses pembekuan darah. Orang yang
menderita hemofilia pada umumnya laki-laki, darahnya sulit membeku jika terjadi
luka.
5.
Trombositopenia
Adalah suatu kelainan pada sistem
imun yang disebabkan oleh produksi antibody yang menyerang trombisit, sehingga
jumlah trombosit menjadi sangat rendah, selain itu trombosit yang dihasilkan
mudah sekali pecah atau lisis. Penderita trombositopenia cnderung mengalami
perdarahan, seperti pada hemophilia, bedanya ialah perdarahan biasanya berasal
dari kapiler-kapiler kecil, bukan dari pembuluh yang lebih besar seperti pada
hemophilia. Sebagai akibatnya timbul bintik-bintik perdarahan di seluruh
jaringan tubuh. Kulit penderita menampakan bercak-bercak kecil berwarna ungu,
sehingga penyakit ini disebut trombositopenia purpura.
6.
Trombus
Yaitu Proses terjadinya gumpalan atau bekuan
darah yang menempel pada permukaan dalam pembuluh darah
7.
Embolus
Adalah suatu keadaan terjadinya gumpalan atau
bekuan darah di dalam pembuluh darah yang dibawa oleh aliran darah. Embolism
dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah yang lebih kecil diameternya,
misalnya arteriol atau kapiler.
8.
Pericarditis dan Endocarditis
Terjadinya
infeksi oleh pathogen pada bagian pericardium dan endokardium jantung
9.
Valvular heart disease
Yaitu
terjadinya kelainan pada katup jantung, dapat terjadi karena efek carditis,
atau inflamasi jantung. Kelainan ini juga dapat disebabkan bawaan sejak lahir,
jantung tidak cukup mampu untuk mempertahankan aliran darah dalam sirkulasi,
sehingga darah bisa bergerak sebaliknya, seperti mengalir dari ventrikel ke
atrium.
10. Aneurism
Yaitu
terbentuknya suatu lapisan baru, non seluler dari suatu senyawa tertentu yang
menyebabkn terbentuknya gelembung pada dinding arteri sehingga dinding arteri
jadi menyempit. Aneurism sangat berhubungan dengan arteriosklerosis dan
syndrome Marfan’s. Arteriosklerosis menyebabkan elastisitas dinding arteri
kurang karena kalsifikasi, sedangkan sindrom Marfan’s karena adanya kelainan
pada jaringan ikat di pembuluh darah. Stroke merupakan contoh aneurism pada
jaringan otak.
11. Arteriosklerosis dan Artherossklerosis
Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh
nadi (arteri) karena timbunan zat kapur, sedangkan Artherosklerosis
adalah
pengerasan pembuluh nadi (arteri) karena timbunan zat lemak
12. Penyakit Jantung Koroner
Adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh
gangguan aliran darah pada pembuluh darah koroner. Pembuluh
darah koroner
adalah arteri dan vena yang mengalirkan darah dari jantung dan ke jantung.
Pemicunya biasanya
adalah arteriosklerosis .
13. Hipertensi dan hipotensi
Hipertensi
atau tekanan darah tinggi yaitu jika tekanan sistol lebih besar dari 140mmHg
atau tekanan diastole lebih besar dari 99mmHg. Tekanan darah ideal adalah 120
mmHg untuk sistol dan 80 mmHg untuk diastol. Dalam banyak kasus, kedua tekanan
itu mengalami kenaikan. Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah
dan tersumbatnya arteri di otak yang mengakibatkan stroke, kerusakan otak
bahkan dapat menyebabkan kematian.
Hipotensi
adalah kebalikan dari hipertensi, yaitu penyakit tekanan darah rendah
14. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Deficiency Virus) yang menyerang
sel darah putih manusia. Pada pengidap penyakit AIDS, sel darah putihnya lebih
cepat mati dan tidak berfungsi.
15.
Polisitemia
Polisitemia
merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya kelebihan produksi
eritrosit. Dalam hal ini darah menjadi kental sehingga memperlambat aliran
darah di dalam pembuluh atau dapat juga membentuk gumpalan di dalam
pembuluh darah. Gumpalan tersebut dapat menyebabkan ganggren (kematian
jaringan) dan bila terjadi pada jantung dapat berakibat kematian. Gejala
yang di timbulkannya dapat berupa sakit kepala dan pusing.
16.
Leukemia
Leukemia atau kanker darah merupakan suatu penyakit
yang di sebabkan oleh kelebihan produksi leukosit. Leukemia terjadi
akibat sumsum tulang atau jaringan limpa bekerja secara tidak
normal sehingga produksi leukosit menjadi berlipat ganda, sedangkan produksi eritrosit
dan trombosit menurun. Pada saat demikian, jumlah leukosit dapat
mencapai 500.000 sel per mm3.
0 komentar :
Posting Komentar