REMAJA
A. Fase
Remaja
Siapakah
remaja itu? Istilah adolescence atau remaja berasal dari bahasa latin
adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Bangsa primitif
atau bangsa purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan
periode- periode lain, tentang kehidupan anak di anggap sudah dewasa dan mampu
mengadakan reproduksi. Dalam Islam secara etimologi, kalimat remaja berasal
dari murahaqoh, kata kerjanya adalah raahaqo yang berarti al- iqtirab (dekat).
Secara terminologi, berarti mendekati kematangan secara fisik, akal, dan jiwa
serta sosial. Permulaan adolescence tidak berarti telah sempurnanya kematangan,
karena dihadapan adolescence, dari 7-10 ada tahun- tahun untuk menyempurnakan
kematangan.
Istilah
adolescence juga mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental,
emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh piaget, “secara
psikologis, masa remaja adalah usia saat individu berintegrasi dengan
masyarakat dewasa. Masa remaja merupakan masa yang penuh konflik, periode
perubahan yang terjadi pada pola perilaku dan peran yang diharapkan oleh
kelompok sosial, serta merupakan masa pencarian identitas. Perubahan- perubahan
tersebut bagi remaja kadang-kadang merupakan situasi yang tidak menyenangkan
dan sering menimbulkan masalah. Permasalahan-permasalahan tersebut menuntut
suatu penyelesaian agar tidak menjadi beban yang dapat mengganggu perkembangan
selanjutnya.
B. Batasan
Usia Masa Remaja
Karena
manusia itu termasuk unik, pemberian batasan terhadap beberapa hal yang
berkaitan dengannya tidaklah mudah. Dan
masa remaja termasuk dalam keunikan itu, sehingga berbagai pendapat tentangnya
sering berbeda. Para ahli psikologi berkebangsaan belanda, seperti L. C. T.
Bigot, Ph. Kohstam dan B. G. Palland, membagi masa kehidupan, sebagai berikut :
1. Masa
bayi dan kanak- kanak : 0-
7


-
masa vital : V 1- 2
-
Masa estitis : R 2- 7
2. Masa
sekolah/ intelektual : 7- 13
3. Masa
sosial : 13- 21
a. Masa
pueral : 13- 14
b. Masa
pra pubertas : 14- 15
c. Masa
pubertas : 15- 18
d. Masa
adolescence : 18- 21
Berdasarkan
bentuk perkembangan dan pola perilaku yang tampak khas bagi usia- usia
tertentu, menurut Elizabeth B. Hurlock ,
ada 11 masa dalam rentangan kehidupan manusia, yaitu :
Prenatal : sejak konsepsi
sampai lahir
Masa neonatus : lahir sampai minggu
kedua setelah lahir. Masa
bayi
akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua.
Masa kanak- kanak awal : 2 sampai 6 tahun
Masa kanak- kanak akhir : 6 tahun sampai 10 atau 11 tahun
Pubertas/ preadolescence : 10 atau 12 tahun sampai 13 tahun
Masa remaja awal : 13 atau 14 tahun sampai 17
tahun
Masa remaja akhir : 17 tahun sampai 21 tahun
Masa dewasa awal : 21 tahun sampai 40 tahun
Masa setengah baya : 40 tahun sampai 60 tahun
Masa tua : 60 tahun atau lebih
C. Ciri-
ciri Umum Masa Remaja
Setiap
periode penting selama rentang kehidupan memiliki ciri- ciri tertentu yang
membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri- ciri tersebut juga
dimiliki oleh remaja, sebagaimana berikut.
a. Masa
yang penting
Cepat
dan pentingnya perkembangan fisik remaja diiringi oleh cepatnya perkembangan
mental, khususnya pada awal masa remaja. Atas perkembangan itu diperlukan
penyesuaian mental dan pembentukan sikap, serta nilai dan minat baru.
b. Masa
transisi
Transisi
merupakan tahap peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya.
Maksudnya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan membekas pada apa yang
terjadi dan yang akan datang. Jika seorang anak beralih dari masa kanak- kanak
ke masa dewasa, dia harus meninggalkan segala hal yang bersifat kekanak-
kanakan dan mempelajari pola tingkah laku dan sikap baru.
c.
Masa perubahan
Selama
masa remaja, tingkat perubahan sikap dan perilaku sejajar dengan tingkat
perubahan fisik. Ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat selama masa awal
remaja, perubahan perilaku dan perubahan sikap juga berlangsung pesat.
d. Masa
bermasalah
Meskipun
setiap periode memiliki masalah sendiri, masalah masa remaja termasuk masalah
masa remaja termasuk masalah yang sulit diatasi, baik oleh anak laki- laki
maupun anak perempuan.
e. Masa
pencarian identitas
Penyesuaian
diri dengan standar kelompok dianggap jauh lebih penting bagi remaja daripada
individualitas.
f. Masa
munculnya ketakutan
Persepsi
negatif terhadap remaja seperti tidak dapat dipercaya, cenderung merusak dan
berperilaku merusak, mengindikasikan pentingnya bimbingan dan pengawasan orang
dewasa.
g. Masa
yang tidak realistik
Pandangan
subjektif cenderung mewarnai remaja. Mereka memandang diri sendiri dan orang
lain berdasarka keinginannya dan bukan bukan berdasarkan kenyataan yang
sebenarnya. Apalagi dalam hal cita- cita.
h. Masa
menuju masa dewasa
Saat
usia kematangan kian dekat, para remaja merasa gelisah untuk meninggalkan
stereotip usia belasan tahun yang indah disatu sisi, dan harus bersiap menuju
masa dewasa.
D.
Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik
Remaja
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu
diantaranya :
1.
Faktor Internal
Faktor
internal adalah faktor – faktor yang berasal dari dalam diri individu, antara
lain :
a)
Sifat jasmaniah yang diwariskan dari
orang tuanya
b)
Kematangan
2.
Faktor Eksternal
Faktor
Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri anak, antara lain :
a.
Kesehatan
b.
Makanan
c.
Stimulasi lingkungan
Selain itu ada juga faktor yang lainnya. Kondisi yang mempengaruhi
perkembangan fisik remaja:
1.
Sistem endokrin.
Bila sistem
endoktrin berfungsi normal maka anak akan memperlihatkan ukuran tubuh yang
normal pula. Sebaliknya bila anak mengalami kekurangan hormon pertumbuhan, maka
akan menjadi kecil seperti orang kerdil. Sedangkan yang kelebihan hormon
pertumbuhan akan tumbuh menjadi terlalu besar.
2.
Pengaruh keluarga.
Faktor
keluarga ini meliputi faktor keturunan maupun lingkungan. Karena faktor
keturunan, seorang anak dapat menjadi lebih tinggi dari anak lainnya.
3.
Pengaruh Gizi
Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya.
4.
Gangguan emosional
Anak yang
terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya
steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkurangnya
pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari. Bila terjadi hal
demikian, pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh
yang seharusnya.
5.
Jenis kelamin.
Anak
laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari anak perempuan. Kecuali
pada usia antara 12-15 tahun anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tnggi
dan lebih berat dari anak laki-laki. Tejadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh
ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari
perempuan.
6.
Status sosial ekonomi.
Anak-anak
yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih
kecil ari pada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonominya
tinggi.
7.
Kesehatan
Anak-anak
yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat
daripada anak yang sering sakit.
Karakteristik Pertumbuhan Fisik Remaja
Perubahan
fisik merupakan perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut
bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga
meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin primer dan sekunder. Baik
pada remaja laki-laki ataupun perempuan, perubahan fisik mengikuti
urutan-urutan tertentu.
Pertumbuhan
fisik remaja ditandai oleh :
1. Perubahan
ukuran tubuh selama masa remaja merupakan pertumbuhan tinggi badan yang
bertambah 25% dan berat badan bertambah dua kali lipat.
2. Proporsi
tubuh kurang proporsional, karena ketidakseimbangan antara pertumbuhan tungkai
dan lengan yang mendahului pertumbuhan badan.
3. Ciri
kelamin utama (perubahan ciri-ciri sex primer), yaitu kematangan fungsi alat
kelamin utama. Pada wanita mengalami menstruasi pertama dan pada laki-laki
mengalami mimpi basah.
4. Perubahan
cirri-ciri sekunder (ciri kelamin kedua), seperti pinggul melebar dan
membesarnya payudara pada wanita dan tumbuhnya kumis, jenggot, bulu disekitar
kelamin, dan membesarnya jakun pada laki-laki.
Tahap dan irama pertumbuhan baik antara laki-laki dan wanita tidak sama, yaitu
pada wanita dua tahun lebih cepat dewasa daripada laki-laki.
Bertolak dari pertumbuhan fisik ini, nampaknya bahwa laju pertumbuhan siswa
sekolah menengah memiliki perbedaan karakteristik antara siswa SMP (remaja
awal) dengan siswa SMA (remaja akhir). Menurut ahli Abin Syamsuddin Makmun
memetakan perbedaan profil perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik antara
remaja awal dengan remaja akhir seperti pada tabel berikut :
Perbedaan
Profil Pertumbuhan Fisik
Antara
siswa SMP dengan siswa SMA
No
|
Siswa SMP
(remaja awal)
|
Siswa SMA
(remaja akhir)
|
1.
|
Laju
pertumbuhan secara umum berlangsung secara pesat.
|
Laju
pertumbuhan secara umum kembali menurun, sangat lambat.
|
2.
|
Proporsi
ukuran tinggi dan berat badan sering kurang seimbang (termasuk otot dan
tulang belulang).
|
Proporsi
ukuran tinggi dan berat badan lebih seimbang mendekati kekuatan tubuh orang
dewasa.
|
3.
|
Munculnya
cirri – cirri sekunder (tumbuh bulu pada pubic region, otot mengembang pada
bagian – bagian tertentu), disertai mulai aktifnya sekresi kelenjar jenis
(menstruasi pada wanita dan polusi pada pria pertama kali).
|
Siap
berfungsinya organ – organ repro-duktif seperti pada orang – orang yang
sudah dewasa.
|
4.
|
Gerak –
gerik tampak canggung dan kurang terkoordinasikan.
|
Gerak –
geriknya mulai mantap.
|
5.
|
Aktif
dalam berbagai jenis cabang permainan yang dicobanya.
|
Jenis dan
jumlah cabang permainan lebih selektif dan terbatas pada ketrampilan yang
menunjang kepada persiapan kerja.
|
E. Kebutuhan
Remaja secara Umum
Dalam memahami dan mengetahui kebutuhan
remaja, harus dilihat posisi remaja dan pentingnya posisi itu dari beberapa
aspek; mulai remaja sebagai individu remaja, remaja sebagai anggota keluarga;
remaja sebagai anggota masyarakat dan remaja sebagai warga negara, atas dasar
itu, kebutuhan remaja dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Semua
remaja membutuhkan pengembangan keterampilan untuk bekerja
b. Semua
remaja membutuhkan untuk berkembang dan memelihara kesehatan dan kesegaran
fisik
c. Semua
remaja membutuhkan untuk mengerti tentang hak- hak dan kewajiban dalam
masyarakat demokratis
d. Semua
remaja membutuhkan untuk mengerti pentingnya keluarga bagi individu dan
masyarakat
e. Semua
remaja membutuhkan untuk mengerti cara mendapatkan, memanfaatkan dan memelihara
barang dengan baik
f. Semua
remaja membutuhkan untuk mengerti peranan ilmu pengetahuan bagi hidup manusia
g. Semua
remaja membutuhkan apresiasi terhadap seni, musik dan keindahan alam
h. Semua
remaja membutuhkan untuk memanfaatkan waktu senggang dengan baik
i.
Semua remaja
membutuhkan untuk mengembangkan rasa hormat terhadap orang lain
j.
Semua remaja
membutuhkan kemampuannya untuk berpikir secara rasional.
F. Apa
Saja yang harus Dipahami dari Remaja dan Bagaimana Cara Memahaminya
Sebelum dilakukannya pembinaan remaja,
orangtua dan guru harus memahami kejiwaan dan dunia mereka. Bila tidak akan
timbul efek yang tidak diharapkan. Misalnya, timbulnya gejolak emosi tak
terkendali dalam bentuk demo besar- besaran, demikian pula kenakalan remaja
yang mengkhawatirkan semua pihak.
Setelah
kita memahami apa dan bagaimana remaja itu maka ada beberapa hal penting yang
perlu kita pahami dari masa remaja yaitu :
1. Batasan
usia dan ciri- ciri remaja
2. Pertumbuhan
dan perkembangan remaja
3. Tugas-
tugas perkembangan remaja dan pemenuhannya
4. Beberapa
kebutuhan remaja
5. Remaja
yang bermasalah dan kesehatan jiwanya
0 komentar :
Posting Komentar