Kamis, 06 Juni 2013

Masa Remaja

REMAJA
    A.    Fase Remaja
Siapakah remaja itu? Istilah adolescence atau remaja berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Bangsa primitif atau bangsa purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode- periode lain, tentang kehidupan anak di anggap sudah dewasa dan mampu mengadakan reproduksi. Dalam Islam secara etimologi, kalimat remaja berasal dari murahaqoh, kata kerjanya adalah raahaqo yang berarti al- iqtirab (dekat). Secara terminologi, berarti mendekati kematangan secara fisik, akal, dan jiwa serta sosial. Permulaan adolescence tidak berarti telah sempurnanya kematangan, karena dihadapan adolescence, dari 7-10 ada tahun- tahun untuk menyempurnakan kematangan.

Istilah adolescence juga mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh piaget, “secara psikologis, masa remaja adalah usia saat individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Masa remaja merupakan masa yang penuh konflik, periode perubahan yang terjadi pada pola perilaku dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial, serta merupakan masa pencarian identitas. Perubahan- perubahan tersebut bagi remaja kadang-kadang merupakan situasi yang tidak menyenangkan dan sering menimbulkan masalah. Permasalahan-permasalahan tersebut menuntut suatu penyelesaian agar tidak menjadi beban yang dapat mengganggu perkembangan selanjutnya.
    B.     Batasan Usia Masa Remaja
Karena manusia itu termasuk unik, pemberian batasan terhadap beberapa hal yang berkaitan dengannya tidaklah mudah. Dan masa remaja termasuk dalam keunikan itu, sehingga berbagai pendapat tentangnya sering berbeda. Para ahli psikologi berkebangsaan belanda, seperti L. C. T. Bigot, Ph. Kohstam dan B. G. Palland, membagi masa kehidupan, sebagai berikut :
1.      Masa bayi dan kanak- kanak : 0- 7
*      Masa bayi        : 0- 1
*      Masa kanak     :
-    masa vital : V 1- 2
-          Masa estitis : R 2- 7
2.      Masa sekolah/ intelektual : 7- 13
3.      Masa sosial            : 13- 21
a.       Masa pueral                 : 13- 14
b.      Masa pra pubertas       : 14- 15
c.       Masa pubertas             : 15- 18
d.      Masa adolescence       : 18- 21
Berdasarkan bentuk perkembangan dan pola perilaku yang tampak khas bagi usia- usia tertentu, menurut Elizabeth B.  Hurlock , ada 11 masa dalam rentangan kehidupan manusia, yaitu :
Prenatal                                   : sejak konsepsi sampai lahir
Masa neonatus                        : lahir sampai minggu kedua setelah lahir. Masa bayi akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua.
Masa kanak- kanak awal         : 2 sampai 6 tahun
Masa kanak- kanak akhir        : 6 tahun sampai 10 atau 11 tahun
Pubertas/ preadolescence        : 10 atau 12 tahun sampai 13 tahun
Masa remaja awal                    : 13 atau 14 tahun sampai 17 tahun
Masa remaja akhir                   : 17 tahun sampai 21 tahun
Masa dewasa awal                  : 21 tahun sampai 40 tahun
Masa setengah baya                : 40 tahun sampai 60 tahun
Masa tua                                  : 60 tahun atau lebih

   C.     Ciri- ciri Umum Masa Remaja
Setiap periode penting selama rentang kehidupan memiliki ciri- ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri- ciri tersebut juga dimiliki oleh remaja, sebagaimana berikut.
a.       Masa yang penting
Cepat dan pentingnya perkembangan fisik remaja diiringi oleh cepatnya perkembangan mental, khususnya pada awal masa remaja. Atas perkembangan itu diperlukan penyesuaian mental dan pembentukan sikap, serta nilai dan minat baru.
b.      Masa transisi
Transisi merupakan tahap peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Maksudnya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan membekas pada apa yang terjadi dan yang akan datang. Jika seorang anak beralih dari masa kanak- kanak ke masa dewasa, dia harus meninggalkan segala hal yang bersifat kekanak- kanakan dan mempelajari pola tingkah laku dan sikap baru.
c.       Masa perubahan
Selama masa remaja, tingkat perubahan sikap dan perilaku sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat selama masa awal remaja, perubahan perilaku dan perubahan sikap juga berlangsung pesat.
d.      Masa bermasalah
Meskipun setiap periode memiliki masalah sendiri, masalah masa remaja termasuk masalah masa remaja termasuk masalah yang sulit diatasi, baik oleh anak laki- laki maupun anak perempuan.
e.       Masa pencarian identitas
Penyesuaian diri dengan standar kelompok dianggap jauh lebih penting bagi remaja daripada individualitas.
f.       Masa munculnya ketakutan
Persepsi negatif terhadap remaja seperti tidak dapat dipercaya, cenderung merusak dan berperilaku merusak, mengindikasikan pentingnya bimbingan dan pengawasan orang dewasa.

g.      Masa yang tidak realistik
Pandangan subjektif cenderung mewarnai remaja. Mereka memandang diri sendiri dan orang lain berdasarka keinginannya dan bukan bukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya. Apalagi dalam hal cita- cita.
h.      Masa menuju masa dewasa
Saat usia kematangan kian dekat, para remaja merasa gelisah untuk meninggalkan stereotip usia belasan tahun yang indah disatu sisi, dan harus bersiap menuju masa dewasa.

    D.    Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Remaja
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu diantaranya :
1.      Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor – faktor yang berasal dari dalam diri individu, antara lain :
a)      Sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya
b)      Kematangan
2.      Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri anak, antara lain :
a.      Kesehatan
b.      Makanan
c.      Stimulasi lingkungan
Selain itu ada juga faktor yang lainnya. Kondisi yang mempengaruhi perkembangan fisik remaja:
1.      Sistem endokrin.
Bila sistem endoktrin berfungsi normal maka anak akan memperlihatkan ukuran tubuh yang normal pula. Sebaliknya bila anak mengalami kekurangan hormon pertumbuhan, maka akan menjadi kecil seperti orang kerdil. Sedangkan yang kelebihan hormon pertumbuhan akan tumbuh menjadi terlalu besar.


2.      Pengaruh keluarga.
Faktor keluarga ini meliputi faktor keturunan maupun lingkungan. Karena faktor keturunan, seorang anak dapat menjadi lebih tinggi dari anak lainnya.
3.      Pengaruh Gizi
      Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya.
4.      Gangguan emosional
Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari. Bila terjadi hal demikian, pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
5.      Jenis kelamin.
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari anak perempuan. Kecuali pada usia antara 12-15 tahun anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tnggi dan lebih berat dari anak laki-laki. Tejadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari perempuan.
6.      Status sosial ekonomi.
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil ari pada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonominya tinggi.
7.      Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat daripada anak yang sering sakit.
Karakteristik Pertumbuhan Fisik Remaja
Perubahan fisik merupakan perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin primer dan sekunder. Baik pada remaja laki-laki ataupun perempuan, perubahan fisik mengikuti urutan-urutan tertentu.
 Pertumbuhan fisik remaja ditandai oleh :
1. Perubahan ukuran tubuh selama masa remaja merupakan pertumbuhan tinggi badan yang bertambah 25% dan berat badan bertambah dua kali lipat.
2. Proporsi tubuh kurang proporsional, karena ketidakseimbangan antara pertumbuhan tungkai dan lengan yang mendahului pertumbuhan badan.
3. Ciri kelamin utama (perubahan ciri-ciri sex primer), yaitu kematangan fungsi alat kelamin utama. Pada wanita mengalami menstruasi pertama dan pada laki-laki mengalami mimpi basah.
4. Perubahan cirri-ciri sekunder (ciri kelamin kedua), seperti pinggul melebar dan membesarnya payudara pada wanita dan tumbuhnya kumis, jenggot, bulu disekitar kelamin, dan membesarnya jakun pada laki-laki.
            Tahap dan irama pertumbuhan baik antara laki-laki dan wanita tidak sama, yaitu pada wanita dua tahun lebih cepat dewasa daripada laki-laki.
            Bertolak dari pertumbuhan fisik ini, nampaknya bahwa laju pertumbuhan siswa sekolah menengah memiliki perbedaan karakteristik antara siswa SMP (remaja awal) dengan siswa SMA (remaja akhir). Menurut ahli Abin Syamsuddin Makmun memetakan perbedaan profil perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik antara remaja awal dengan remaja akhir seperti pada tabel berikut :

Perbedaan Profil Pertumbuhan Fisik
Antara siswa SMP dengan siswa SMA
No
Siswa SMP (remaja awal)
Siswa SMA (remaja akhir)
1.
Laju pertumbuhan secara umum berlangsung secara pesat.
Laju pertumbuhan secara umum kembali menurun, sangat lambat.
2.
Proporsi ukuran tinggi dan berat badan sering kurang seimbang (termasuk otot dan tulang belulang).
Proporsi ukuran tinggi dan berat badan lebih seimbang mendekati kekuatan tubuh orang dewasa.
3.
Munculnya cirri – cirri sekunder (tumbuh bulu pada pubic region, otot mengembang pada bagian – bagian tertentu), disertai mulai aktifnya sekresi kelenjar jenis (menstruasi pada wanita dan polusi pada pria pertama kali).
Siap berfungsinya organ – organ repro-duktif seperti pada orang – orang  yang sudah dewasa.
4.
Gerak – gerik tampak canggung dan kurang terkoordinasikan.
Gerak – geriknya mulai mantap.
5.
Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan yang dicobanya.
Jenis dan jumlah cabang permainan lebih selektif dan terbatas pada ketrampilan yang menunjang kepada persiapan kerja.

    E.     Kebutuhan Remaja secara Umum
Dalam memahami dan mengetahui kebutuhan remaja, harus dilihat posisi remaja dan pentingnya posisi itu dari beberapa aspek; mulai remaja sebagai individu remaja, remaja sebagai anggota keluarga; remaja sebagai anggota masyarakat dan remaja sebagai warga negara, atas dasar itu, kebutuhan remaja dapat dikategorikan sebagai berikut.
   a.       Semua remaja membutuhkan pengembangan keterampilan untuk bekerja
   b.      Semua remaja membutuhkan untuk berkembang dan memelihara kesehatan dan kesegaran fisik
   c.   Semua remaja membutuhkan untuk mengerti tentang hak- hak dan kewajiban dalam masyarakat demokratis
   d.      Semua remaja membutuhkan untuk mengerti pentingnya keluarga bagi individu dan masyarakat 
   e.       Semua remaja membutuhkan untuk mengerti cara mendapatkan, memanfaatkan dan memelihara barang dengan baik
   f.       Semua remaja membutuhkan untuk mengerti peranan ilmu pengetahuan bagi hidup manusia
   g.      Semua remaja membutuhkan apresiasi terhadap seni, musik dan keindahan alam
   h.      Semua remaja membutuhkan untuk memanfaatkan waktu senggang dengan baik
i.        Semua remaja membutuhkan untuk mengembangkan rasa hormat terhadap orang lain
j.        Semua remaja membutuhkan kemampuannya untuk berpikir secara rasional.

   F.      Apa Saja yang harus Dipahami dari Remaja dan Bagaimana Cara Memahaminya
Sebelum dilakukannya pembinaan remaja, orangtua dan guru harus memahami kejiwaan dan dunia mereka. Bila tidak akan timbul efek yang tidak diharapkan. Misalnya, timbulnya gejolak emosi tak terkendali dalam bentuk demo besar- besaran, demikian pula kenakalan remaja yang mengkhawatirkan semua pihak.
Setelah kita memahami apa dan bagaimana remaja itu maka ada beberapa hal penting yang perlu kita pahami dari masa remaja yaitu :
   1.      Batasan usia dan ciri- ciri remaja
   2.      Pertumbuhan dan perkembangan remaja
   3.      Tugas- tugas perkembangan remaja dan pemenuhannya
   4.      Beberapa kebutuhan remaja
   5.      Remaja yang bermasalah dan kesehatan jiwanya



0 komentar :

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates