Minggu, 09 Juni 2013

KOSONG

Tak ada kata yang mampu ku uraikan untuk menggambarkan perasaan ku saat ini.
tak ada alasan bagiku untuk meneteskan air mata ini, tak ada tawa yang dapat ku lontarkan dari bibir ini, aku bagaikan sebuah drum kosong yang tak bertuan, tak tau apa yang harus ku pikirkan saat ini, tak tau harus ku sampaikan pada siapa pesan yang tak berisi ini , entah siapa yang pantas menjawab pertanyaan yang tak mempunyai jawaban ini, aku bagaikan majas yang tak memiliki arti, seperti mentari yang kehilangan sinar terangnya, layaknya bintang yang tak berkelip lagi, aku mawar yang menantikan kedatangan sang kumbang untuk menghisap madu-madu ku, aku melati yang kian semerbak di taman member keindahan pada setiap yang memendang, tapi aku masih ingin menjadi kupukupu yang terbang bebas kemanapun dia mau dan aku akan kembali keperaduan saat  sang surya telah bersembunyi di balik awan yang malu malu .........
bagai rumah yang tak berpenghuni sang dewi malam pun enggan memberikan cahaya terangnya untuk ku, hujan dan gunturpun semakin menjerit-jerit memanggilku , mengajakku untuk bermain bersama mereka , tapi aku adalah puisi yang tak berbait, lagu yang tak bersair, gitar yang tak bernada, tak mampu melakukan apa-apa. Tapi tak ada alas an bagiku untuk berdiam dan hanya menatap semut—semut yang berbaris di dinding,
Tak ada alasan bagi ku untuk membuka mulut ini, tapi tak mungkin bagi ku untuk tak menyebut nama mu, tak ada daya tangan ini untuk melambai, tapi tak kuasa mata ini untuk melapaskan dan membiarkan mu terbang, kau akar yang menguatkan ranting – ranting yang mulai merapuh, kau air yang yang memberikan ketenangan pada alam raya, tapi kau topan yang memporak – porandakan puing – puing hati yang telah rapuh. Sungguh tak ada hak bagi ku untuk menggenggam erat jari-jari mungilmu, tapi aku hanya ingin megajakmu berlayar mengarungi samudra , meyelami lautan, dan mengudara melintasi angkasa raya bersama mimpi – mimpi ku, meski tak ada seorangpunyang dapat membaca goresan panjang dalam hati ini namun senyum di wajah mu, lembutnya belaianmu, manis setiap kata dari lidah mu takkan terganti walau kau telah lebih dulu berlari dan berlabuh pada muara selain aku, aku tetaplah bintang yang mengharapkan kehadiran sang mentari untuk menemaninya di malam hari meski aku tau itu tak akan pernah terjadi, tapi aku tetap yakin bahwa pelangi akan datang meski tanpa adanya hujan, karena keajaiban akan memberi arti pada secarik kertas usang yang tak bertitik,.


Risha_SM

0 komentar :

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates